Sabtu, 28 September 2013

[Cinta]


Cinta selalu memberikan keuniversalan. Atau bahkan cintalah yang universal, entahlah. Ketika cinta pergi, maka biarkata seseorang yang pernah kita cintai itu masih memiliki hubungan dengan kita, cinta itu tetap akan pergi. Seperti seorang ronggeng yang telah di tinggalkan inangnya. Pabila cinta datang dengan sendirinya ataupun dengan suatu media, bukan berarti cinta seperti angin. Cinta itu perkasa sejak dalam dirinya. Kahlil Gibran pernah berujar tatkala aku berjumpa dengannya di suatu sudut kampusku.
“Cinta tidak memberi apa-apa melainkan dirinya, dan tidak mengambil apa-apa melainkan daripada dirinya. Cinta tidak mengawal sesiapa, dan cinta tidak boleh dikawal sesiapa karena cinta lengkap dengan sendirinya.”